Jejak Hitam Syi'ah Imamiyah
Judul : Jejak Hitam Syi'ah Imamiyah
Kategori : Umum
Penulis : Rusydi Kholil
ISBN : 978-602-53753-0-9
Cetakan : Pertama, Januari 2019
Ukuran (cm) : 14,8 x 21
Jumlah Halaman : 224
Berat (g) : -
Format Warna : B&W
Kertas : HVS
Sampul : Hard Cover
Kategori : Umum
Penulis : Rusydi Kholil
ISBN : 978-602-53753-0-9
Cetakan : Pertama, Januari 2019
Ukuran (cm) : 14,8 x 21
Jumlah Halaman : 224
Berat (g) : -
Format Warna : B&W
Kertas : HVS
Sampul : Hard Cover
Ahmad Amin (w.1954), seorang sejarawan Mesir mengatakan bahwa sikap Ahlus sunnah dan Mu'tazilah rasional sedangkan Syi'ah lebih emosional. Siapakah muslim yang tidak sedih akan tragedi yang memilukan, perang saudara Jamal dan Shiffin apalagi Karbela. Tetapi bagaimanapun emosi terbakar, akidah tetaplah akidah. Sungguh di luar nalar sehat bila tragedi itu dijadikan pemicu untuk membuat ajaran yang tidak diajarkan Rasulullah SAW. Dari mengecam lawan-lawan politik Sayyidina Ali RA, kebencian itu melebar hingga membidik legalitas Khulafa-ur Rasyidün. Lalu makin liar sampai menghujat seluruh sahabat yang mendukung mereka. Lebih tragis, mereka disesatkan dan dikafirkan. Malahan umat Islam generasi berikutnya yang hanya menghormati mereka sebagai pengemban agama Islam dari masa ke masa tak luput dari sasaran. Lalu label "nāshibiy" (pembenci Ali) disematkan kepada mereka. Dari sengketa politik diolah-alih menjadi keyakinan agama hingga menjadi keyakinan imāmah. Para imam yang sejatinya manusia biasa dan bukan nabi-rasul ditinggikan derajatnya; dikultus statusnya. Imāmaḥ diyakini sebagai kelanjutan dari kenabian. Dua belas Imam dianggap ma'shüm yang tidak pernah berbuat salah, baik sengaja, tidak sengaja, bahkan lupa. Ucapan mereka dijadikan sumber ajaran Islam. Kedudukannya setara sunnah Rasulullah dan firman Allah. Sunnah Rasulullah tergeser dan porsinya lebih kecil. Hingga tidak ada beda antara nabi dengan imam kecuali sebutannya.
Sama dengan buku-buku terdahulu, klasik, dan kontemporer, buku ini hadir sebagai penegas bahwa sekte syi'ah dan ajarannya benar-benar menyimpang. Bukan berarti kitab-kitab itu tidak cukup, tetapi buku ini sebagai ungkapan bahwa kita juga terlibat menolak ajaran syi'ah, terutama räfidlah-imāmiyyah, sekaligus menyingkap jejak hitam mereka. Ajaran yang bukan hanya mengancam akidah umat Islam tetapi juga persatuan bangsa. Cukuplah buktinya ketegangan-ketegangan di tengah umat akibat masuknya ajaran ini.
Sama dengan buku-buku terdahulu, klasik, dan kontemporer, buku ini hadir sebagai penegas bahwa sekte syi'ah dan ajarannya benar-benar menyimpang. Bukan berarti kitab-kitab itu tidak cukup, tetapi buku ini sebagai ungkapan bahwa kita juga terlibat menolak ajaran syi'ah, terutama räfidlah-imāmiyyah, sekaligus menyingkap jejak hitam mereka. Ajaran yang bukan hanya mengancam akidah umat Islam tetapi juga persatuan bangsa. Cukuplah buktinya ketegangan-ketegangan di tengah umat akibat masuknya ajaran ini.
Diskusi